Advertisement

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Bahkan tujuh cangkir kopi sehari mengurangi risiko kematian dini



Orang yang minum hingga tujuh cangkir kopi sehari dapat mengurangi kemungkinan kematian dini mereka secara signifikan, sebuah studi baru menunjukkan.

Sebuah tinjauan terhadap lebih dari 200 penyelidikan sebelumnya menemukan bahw
a substansinya "lebih cenderung menguntungkan kesehatan daripada sebaliknya", yang mengindikasikan bahwa pengguna berat pun aman.

Penelitian oleh Universitas Southampton dan Edinburgh menemukan bahwa tiga atau empat cangkir setiap hari adalah jumlah optimum, yang dikaitkan dengan 17 persen mengurangi kemungkinan kematian dibandingkan dengan orang yang tidak meminumnya.

Minum kopi juga dikaitkan dengan risiko kanker spesifik yang lebih rendah termasuk kanker prostat, kanker endometrium, kanker kulit dan kanker hati.

Konsumsi kopi juga dapat "bermanfaat" dengan kondisi lain termasuk diabetes, batu empedu, asam urat dan beberapa kondisi hati.

Konsumsi kopi nampaknya umumnya aman dalam kadar asupan normal

Minum kopi juga terkait dengan penurunan risiko penyakit Parkinson, depresi, dan penyakit Alzheimer, ditemukan dalam studi tersebut.

Para penulis mengatakan bahwa resiko berbahaya yang terkait dengan minuman berkafein "sebagian besar disalah artikan" ketika faktor lain dipertimbangkan seperti merokok.

Namun, manfaat kesehatan tidak terlihat pada wanita hamil dimana konsumsi kopi tingkat tinggi terkait dengan tingkat kelahiran yang rendah, kelahiran prematur dan kehilangan kehamilan.

"Kopi adalah salah satu minuman yang paling sering dikonsumsi di seluruh dunia," tulis para peneliti.

"Dengan demikian, efek kesehatan lingkup individu pun penting dalam skala populasi.

"Konsumsi kopi nampaknya umumnya aman dalam tingkat asupan yang biasa, dengan perkiraan ringkas yang menunjukkan pengurangan risiko terbesar untuk berbagai hasil kesehatan pada tiga sampai empat cangkir sehari, dan lebih cenderung menguntungkan kesehatan daripada bahayanya."

Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa kopi dapat memperbaiki fungsi hati, mengurangi peradangan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Apakah Benar, Pangkalan Militer Amerika Serikat Yang Tersebar di dunia untuk misi perdamaian????*



Militer Amerika Serikat ditempatkan di lebih dari 150 negara di dunia. 172.966 personel dari total 1.372.522 menjadi personel aktif yang bekerja di luar Amerika Serikat dan teritori-teritorinya.

*AS Bangun Pangkalan Militer Asing di ASEAN dengan Dalih Kerjasama Militer?????*

Negara Asia terletak di ujung selatan Selat Malaka yang menghubungkan Samudra Hindia dengan Laut Cina Selatan dan di mana minyak mengalir dari Teluk Persia ke perekonomian Asia Timur yang haus minyak seperti Cina, Korea Selatan dan Jepang.

Dengan membentuk kemitraan militer dengan sepuluh anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, AS membangun pondasi untuk analog Asia dari Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO). Sebagaimana yang sudah diulas juga termasuk untuk menghadapi Rusia, sehingga aliansi baru ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan yang sama terkait Cina.

Dalam tataran tren global, pidato yang disampaikan oleh pendiri bangsa Presiden Soekarno pada 18 Oktober 1965 masih sangat inspiratif untuk menghadapi Skema AS terhadap upaya militerisasi di wilayah Asia Tenggara, ketika Soekarno mendesak peserta konferensi bekerjasama untuk penghapusan pangkalan militer asing di negara masing-masing, termasuk Indonesia dan negara-negara di kawasan Asia Tenggara, dan ASEAN pada khususnya.

Kebanyakan personel luar negeri ini diterjunkan ke zona konflik di Timur Tengah sebagai bagian Perang Melawan Teror. Sebagian sisanya ditempatkan di instalasi-instalasi yang diaktifkan semasa Perang Dingin. Saat itu pemerintah A.S. berusaha melawan Uni Soviet pasca-Perang Dunia II.[2]

Personel A.S. menjalani pertempuran aktif di Afghanistan. Sebagian lainnya menjalani misi penjaga perdamaian, atase militer, atau bagian dari kedutaan besar dan keamanan konsulat.